Inilah Pidato Sambutan Nida Dzakirah Kamilah XII IPA 4 Perwakilan Siswa dan Siswi Kelas XII Angkatan Altair Dalam Acara Perpisahan Tahun 2023

Foto: Nida Dzakirah Kamilah XII IPA 4

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh 

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan seluruh alam yang dengan rahmat-Nya kita hidup dan berharap ada hembusan iman dalam setiap napas kita. Tak lupa sholawat dan salam teruntuk junjungan kita Nabi Muhammad Saw, semoga kita akan mendapatkan syafaatnya kelak di hari akhir.

Dengan teman-teman sekalian bisa mendengar sambutan saya disini, hal itu bermakna bahwa cerita Altair di SMAIT IQRA telah usai.

Berkenaan dengan itu, izinkanlah saya menyampaikan terima kasih tiada terkira kepada Yayasan Al-fida, kepala sekolah, ustadz dan Ustadzah, karyawan/i dan seluruh tenaga pendidikan di lingkungan sekolah.

Hadirin sekalian, saya bukanlah orang yang pandai dalam menyusun kata-kata guna membentuk suasana haru dalam sambutan ini.

Pada akhirnya, saya akan menyampaikan kata yang berulang yang sebelumnya juga telah ditulis dalam sambutan buku penting di akhir era Altair. Bahwa terimakasih untuk tiga tahun emasnya.

Yang mana, dengan semangat dan rasa persaudaraan, angkatan 7 telah selesai dengan penyelesaian yang baik, Kalian hebat sudah berjuang sampai saat ini. Kalian sudah berusaha untuk menghormati peraturan disekolah.

Meskipun terkadang, kalian harus menurunkan sedikit ego agar tidak terjadi sebuah perselisihan. Terimakasih telah menjadi orang yang bertanggungjawab.

Berawal dari zoom setiap pagi, sampai pada akhirnya jadi siswa yang paling terakhir pulang sekolah karena beragam kegiatan bahkan pada cerita yang mungkin kita sendiri tidak mau mengulanginya, tapi waktu itu akan beku dan selamanya menjadi kisah luar biasa.

Di setiap cerita yang iya atau tidaknya kita bersedia untuk menyimpannya rapat-rapat, yang beragam kisah baik buruk sedih bahagia menjadi sebuah pelajaran baru terlepas dari itu semua, doa saya yang terbaik untuk setiap masa depan angkatan 7.

Terimakasih untuk seluruh guru-guru yang sabar dan ikhlas membimbing kami, dan menahan emosi, demi mengajarkan nilai kesabaran, bahkan yang selalu berteriak "nak, masa depan bukanlah hal yang bisa di raih dengan mudah, nak, jilbabnya di panjangin lagi, nak, bajunya jangan di keluarkan, nak ayo setoran, nak isi wajibat jangan lupa, nak kalian hebat, nak ustad dan ustadzah bangga dengan kalian."

Ustad dan ustadzah, jika dalam proses penempahan, perkataan dan perbuatan kami sekiranya menyakiti perasaan ustad dan ustadzah, saya mewakili seluruh angkatan 7 memohon maaf yang sebesar besarnya dan memohon restu kerelaan ustad dan ustadzah semua untuk kami melanjutkan perjalanan menuju apa yang kami sebut cita-cita.

Semoga apa yang ustadz Ustadzah berikan dibalas dengan berlipat ganda kebaikan oleh Allah Swt.

Teman-teman sekalian, kita berada disini karena hasil dari kerja keras orang-orang istimewa.

Maka dari itu, saya minta, setelah dari sini teman-teman peluk kedua orang tua dan ucapkan rasa terimakasih dengan tulus.

Ayah bunda, tiada kata yang cukup untuk menjelaskan rasa terimakasih kami.

Ayah bunda, tetaplah berdoa, agar doa itu terus bertarung dengan takdir, bersamaan harapan yang di lambungkan anak-anakmu.

Ayah bunda, tolong tetaplah sehat dan kuat, agar dapat menyaksikan banyak momen bahagia bersama kami ke depannya.

Pesan kami kepada adik kelas 10 dan 11. Teruslah mengukir prestasi, hormati guru-guru dan karyawan di sana, jadikan kesalahan kami sebagai pelajaran, dan ambil nilai baiknya.

Jadilah siswa yang mengedepankan ahlak, dan menjunjung tinggi kejujuran.

Semoga selempang yang kita pakai di hari ini, mampu menjadi obat paling ampuh, kala teman-teman bertanya, bagaimana rasanya dulu? Bagaimana cerita itu dulu? Cerita Seragam abu-abu yang menjadi simbol akhir dari rantai pendidikan yang mengikat kuat, di hiasi kisah tak terduga di setiap sisinya.

Altair Generasi 7 SMAIT IQRA Selamat berjuang. Selamat memeluk asa dan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi genggaman erat teman- teman.

Satu pesan saya, setelah ini akan ada banyak pilihan yang menghampiri teman-teman semua. Tapi, dari sekian banyak pilihan, tolong jangan pilih menyerah.

Terimakasih,
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Editor: Akbar Gunawan